Pemprov Maluku Dorong Pemuda Tani untuk Meningkatkan Minat Generasi Muda Bertani

Maluku – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengungkapkan bahwa organisasi Pemuda Tani dapat berperan penting dalam meningkatkan partisipasi generasi muda di sektor pertanian di daerah tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, usai melantik Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pemuda Tani Indonesia (PTI) Provinsi Maluku untuk masa bakti 2025-2030 di Kota Ambon.
Pentingnya Pemuda Tani untuk Peningkatan Sektor Pertanian
Sadali Ie mengatakan, dengan adanya organisasi ini, diharapkan dapat menarik minat pemuda untuk berkarir di sektor pertanian, baik setelah menyelesaikan pendidikan formal SMA maupun perguruan tinggi. “Organisasi Pemuda Tani ini bertujuan untuk merekrut pemuda agar dapat produktif di bidang pertanian dan membantu pengembangan sektor ini,” kata Sadali.
Pelantikan Pengurus Baru Pemuda Tani Maluku
Pelantikan DPD Pemuda Tani Indonesia Provinsi Maluku dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Pemuda Tani Indonesia No. 234/SK/A/DPP-PTI/I/2025 yang mengatur susunan kepengurusan organisasi ini. Sadali berharap dengan kepengurusan baru, Pemuda Tani Maluku akan semakin berkembang menjadi organisasi yang tangguh dan profesional, yang dapat mengatasi tantangan pertanian yang semakin kompleks.
Sejalan dengan Kebijakan Pemerintah Pusat
Sadali menjelaskan bahwa pembentukan Pemuda Tani ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam Asta Cita yang mendorong penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. “Organisasi Pemuda Tani ini menjadi wujud nyata dari misi tersebut, yang bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian di Indonesia,” jelasnya.
Mendorong Kemandirian Bangsa melalui Swasembada Pangan
Dalam arahannya, Sadali berharap Pemuda Tani dapat berperan dalam mendukung kemandirian bangsa, terutama melalui swasembada pangan dan pengelolaan sumber daya alam lainnya. “Kami harapkan Pemuda Tani Maluku dapat bekerja sama dengan TNI/Polri untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar kembali ke lapangan dan mengelola sektor pertanian, peternakan, dan kelautan,” tambahnya.
Apresiasi atas Gerakan Pangan Murah
Pada kesempatan tersebut, Sadali juga memberikan apresiasi kepada Badan Pangan Nasional, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, dan DPP Pemuda Tani yang telah berkolaborasi dalam gerakan pangan murah. Gerakan ini bertujuan untuk membantu perekonomian masyarakat dengan menyediakan pangan yang terjangkau, serta mendukung pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi di Provinsi Maluku.
Strategi untuk Meningkatkan Minat Bertani di Maluku
Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Maluku, Yasin Sialana, mengatakan pihaknya telah merancang berbagai strategi untuk meningkatkan minat bertani di kalangan generasi muda. Salah satu strategi yang digunakan adalah melalui sekolah tani, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk pertanian dengan mengedukasi petani muda mengenai teknologi terbaru dan penggunaan benih unggul.
Selain itu, Pemuda Tani juga mengedukasi tentang sistem pertanian yang lebih efisien dan efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Pemerintah Provinsi Maluku juga terus menggalakkan gerakan tanam bersama dan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bertani.
Peningkatan Infrastruktur untuk Mendukung Pertanian
Pemprov Maluku juga berfokus pada peningkatan infrastruktur pendukung sektor pertanian, seperti irigasi, jalan tani, dan fasilitas penyimpanan hasil pertanian. Sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, industri, dan petani menjadi kunci utama untuk keberhasilan sektor pertanian di daerah tersebut.
Data Pertanian di Maluku
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, jumlah petani di Maluku mencapai 208.862 unit usaha pertanian perorangan, yang mengalami peningkatan sebesar 3,50 persen dibandingkan 2013. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) di Provinsi Maluku juga meningkat sebesar 10,84 persen, dari 175.362 rumah tangga menjadi 194.365 rumah tangga.
Peran Petani Milenial di Maluku
Selain itu, jumlah petani milenial di Maluku, yang berusia antara 19 hingga 39 tahun, tercatat sebanyak 59.014 orang, atau sekitar 30,72 persen dari total petani di daerah ini. Keterlibatan petani muda ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian di Provinsi Maluku.
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan sektor pertanian di Maluku dapat terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat setempat.